‘Ngisepnya Jadi Parno Duluan’ Kasus Rokok Elektrik Meledak di Bali Resahkan Netizen

‘Ngisepnya Jadi Parno Duluan’ Kasus Rokok Elektrik Meledak di Bali Resahkan Netizen

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFlyKEbGkjuU6iZG225wVLIXFg_sO4BchCJHiIjJZgFlrQv1MT5vbpD_LZklCus_8LcHkrini07KRaEqADhXmj29GYflRvT23adBImGDfmOXnfvArsx7xbbziJxQ8Bt-W_lnP5GKt60Qw/s1600/VAPERS.jpg
SUMBER TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kejadian rokok elektrik meledak dan melukai seorang penggunanya di Bali mengundang berbagai reaksi netizen.
Diberitakan sebelumnya,  Cecep Cahyadi (26) menjadi korban ledakan rokok elektrik (vape) hingga dilarikan ke IGD RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Kamis (14/4/2016).
Pria asal Bandung, Jawa Barat ini mengalami luka bakar di bagian dada, luka robek di kelopak mata kanan serta jari tengahnya.
Vape yang dianggapnya memberikan kenikmatan tiba-tiba meledak dan mengakibatkan luka bakar dan robek.

Bahkan sebagian baju dan celana yang dikenakan hangus terbakar.
Padahal sebelumnya, Koordinator Bali Tobacco Control Initiative (BTCI), Made Kerta Duana SKM MPH mengatakan, rokok elektrik atau kerap disebut vape atau vaping masih ilegal keberadaannya di Indonesia.

Karena itu, para pengguna rokok elektrik ini diperingati agar memperhatikan komponen yang terkandung di dalamnya.
“Perokok vape kan belum tahu isi kandungan dari komponen di dalam vape apakah aman atau tidak,” jelasnya, Kamis (17/3/2016).
Dia mengatakan, kehadiran rokok elektrik ini merupakan bentuk pergeseran bagi kalangan muda dan wanita dalam perilaku merokok.
“Perilaku merokok pada remaja dan wanita itu meningkat, tapi ada pergeseran dari gaya. Ada potensi mereka untuk tidak merokok, tapi ada budaya baru seperti vape yang terlihat lebih keren,” ucapnya.
Kebanyakan pengguna memilih rokok elektrik dengan alasan mengubah perilaku merokok, dengan mengganti rokok yang berbahan tembakau.
Dan, seolah-olah berpikir bahwa rokok elektrik ini lebih aman dibandingkan rokok tembakau.
“Kebanyakan anak remaja yang mengadopsi gaya ini, karena barang ini terbilang lebih mahal dibandingkan rokok tembakau,” jelasnya.

Sehingga mereka bukan melepas kebiasaan merokoknya tapi lebih merubah gaya dan tuntutan modernitas.
Menanggapi adanya kejadian warga yang mengalami luka bakar akibat vape yang meledak, netizen berkomentar di Facebook Tribun Bali.
Seperti Suan Crash: “Susah dipercaya, cobak deh pikir, kebanyakan mod semua dari logam apalagi mekanik kalo meledak batre nya masak iya logas bisa pecah, kalo mod elektrik udah ada protektor, misal kalo rba meldak masak iya? Semua rba pakek logam, misal kalo meledak ada kemungkinan tu orang maennya 500watt grin emotikon pakek coil bikinan amrozi, liquid pakek bubuk mesiu”.
Ogix Danuarta: “Pengeeen banget pake vape..tapi buat ngisepnya aja udah takut/parno duluan.
Terpaksa masih ngerokok”.

SEn Mertayasa: “ini baru yg namany rokok bisa membunuh mu”.
Adanya kejadian rokok elektrik meledak ini bukan yang pertama kalinya.
Kasus-kasus meledaknya rokok elektrik saat digunakan terus bermunculan.

Sebelumnya, di Inggris, seorang pekerja bernama Ryan Bailey (22), nyaris tewas saat rokok elektrik atau vape jenis Knight Mode miliknya, meledak di mulutnya ketika sedang mengisapnya.
Seperti diberitakan Tribun Pekanbaru, kejadiannya pada 20 Januari lalu di rumah Ryan Bailey ketika vape itu meledak secara tiba-tiba sehingga menyebabkan dia mengalami cedera pada bibir, gigi dan tangan kirinya.

Foto/Mirror
Jelas Bailey, dia merasa beruntung masih hidup setelah dokter memberi tahu jika ledakan vape itu mengenai giginya, maka akan menyebabkan cedera pada leher dan dapat membunuhnya.
"Ledakan tersebut seperti ledakan dinamit kecil pada mulut dan tangan saya. Saya terpaksa menjalani lima operasi untuk mengobati cedera yang saya alami," katanya.
Sekitar 2,6 juta warga Inggris menggunakan vape sebagai alternatif rokok tembakau tetapi Asosiasi Pemerintah Daerah (LGA) mendesak produsen gadget itu mengeluarkan peringatan tentang keamanan pada peralatan tersebut.
Menurut wakil LGA, Jeremy Hilton, pihak pemadam kebakaran dihubungi pada setiap minggu untuk menyelesaikan kasus terkait ledakan vape.

"Perusahaan produsen harus memperingatkan pengguna tentang bahaya penggunaan baterai dan pengisi daya yang tidak sesuai.
"Pengguna vape perlu menyadari risiko menggunakan peralatan murah dan tidak sesuai, semata-mata ingin menghemat uang, sehingga dapat membahayakan nyawa mereka," katanya.
Sebelumnya, seorang pria asal Jerman harus menderita luka yang cukup parah di mulut setelah rokok elektrik yang dihisapnya meledak. Tak hanya terluka, ia juga harus kehilangan beberapa gigi.
Seperti yang dilansir dari The Local, insiden ini terjadi Sabtu pekan lalu di sebuah toko rokok elektrik yang ada di kota tersebut.
Polisi setempat mengatakan saat itu pria berusia 20 tahun itu tengah mencoba rokok elektrik baru. Saat ia menempatkan perangkat ke mulut dan hendak menghisapnya, rokok elektrik itu meledak.
Akibatnya ia menderita luka parah di bagian wajah dan mulut. Ledakan rokok elektrik ini juga membuatnya beberapa giginya copot.
Daily Mail juga melaporkan ini bukan insiden pertama rokok elektrik meledak dan melukai penggunanya.

Pekan sebelumnya, Kirby Sheen (24), warga Inggris, nyaris buta sebelah mata setelah rokok elektrik atau vape meledak di wajahnya,.
Akibatnya, wanita dari Salford ini harus menjalani operasi plastik untuk mengobati luka yang dialaminya.

Foto/Daily Mail
Portal Mail Online melaporkan, Kirby Sheen sedang menguji baterai vape milik pasangannya, Adam Burgess (27), setelah rokok elektrik miliknya tidak berfungsi.
Tiba-tiba Vape itu meledak secara tiba-tiba menyebabkan kelopak matanya terbelah dua.
Dia harus menjalani operasi selama dua jam untuk mengobati luka terlibat.
"Saya hanya ingat asap yang tebal dan suara meledak selain merasakan sesuatu objek terkena bagian mata saya, sehingga menyebabkan darah membasahi wajah saya. Saya merasa bersyukur dua anak perempuan saya yang kebetulan berada di tempat kejadian, tidak mengalami cedera," kata wanita itu.

Menyusul kejadian itu, Sheen dan Burgess tidak lagi menggunakan vape karena menggambarkan gadget tersebut terlalu bahaya dan juga mengharamkan rokok listrik digunakan di dalam rumah mereka.
"Vape lebih berbahaya dari rokok karena kejadian itu bisa merenggut nyawa atau membutakan mata saya," ucapnya.
"Saya ingin masyarakat sadar tentang bahaya gadget ini dan pihak produsen vape itu telah dihubungi untuk memberikan penjelasan tentang penyebab kejadian tersebut," tambahnya. (*)




Posted by Unknown, Published at 10:00 AM
Copyright © 2013 HollaBali | thanks to google